Hai Sobat. Menyambung artikel Kemaren tentang Gambaran Basis Data, kali ini akan membahas sekilas tentang Sejarah Basis Data.
Menurut sejarah sistem basis data terbentuk setelah:
1. Sistem Pemrosesan manual ( berbasis kertas)
Sistem pemrosesan manual merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika sesuatu berkas diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut.
2. Sistem pemrosesan Berkas
Sistem pemrosesan berkas merupakan sekelompok rekaman di simpan pada sejumlah berkas secara terpisah. umumnya perancangan sistem didasarkan pada kebutuhan individual pemakai, bukan berdasarkan kebutuhan sejumlah pemakai.
* KELEMAHAN SISTEM FILE/BERKAS
4. Masalah Pengamanan ( Security Problem)
5. Data Dependence
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.
Menurut sejarah sistem basis data terbentuk setelah:
1. Sistem Pemrosesan manual ( berbasis kertas)
Sistem pemrosesan manual merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika sesuatu berkas diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut.
2. Sistem pemrosesan Berkas
Sistem pemrosesan berkas merupakan sekelompok rekaman di simpan pada sejumlah berkas secara terpisah. umumnya perancangan sistem didasarkan pada kebutuhan individual pemakai, bukan berdasarkan kebutuhan sejumlah pemakai.
Contoh Pemrosesan Berkas/File
1. Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data)
Munculnya
redundansi data, yang tidak dapat dihindarkan karena setiap aplikasi
mempunyai file data sendiri-sendiri.Berpotensi terjadinya inkonsistensi
data, yaitu jika dilakukan modifikasi data di suatu file akan tetapi di
file yang lain (yang berisi data yang sama dengan data yang
dimodifikasi) tidak dilakukan hal yang sama.
2. Kesukaran dalam Mengakses Data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidakdiantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidakdiantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3. Data terisolir (Isolation Data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file Mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file Mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
4. Masalah Pengamanan ( Security Problem)
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data.
5. Data Dependence
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.
Kesimpulan :
=> Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut, pemrosesan file tradisional kurang mempunyai keluwesan dan tidak mendukung pemakaian data bersama (data sharing).
=> Hal ini menyebabkan tidak dapat dilakukannya pertukaran data antar aplikasi, dan terpaksa harus dilakukan pengetikan ulang data dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain.
=> Sehingga untuk mengatasinya, dikenalkan konsep baru yang disebut basis data.
=> Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut, pemrosesan file tradisional kurang mempunyai keluwesan dan tidak mendukung pemakaian data bersama (data sharing).
=> Hal ini menyebabkan tidak dapat dilakukannya pertukaran data antar aplikasi, dan terpaksa harus dilakukan pengetikan ulang data dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain.
=> Sehingga untuk mengatasinya, dikenalkan konsep baru yang disebut basis data.
Sumber data http://mylive-bangmet.blogspot.com
Labels:
Kuliahku
Thanks for reading Sejarah Basis Data. Please share...!
0 Comment for "Sejarah Basis Data"