Pengetahuan, Media belajar, Tips dan Triks





bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Bukalapak.com - Situs jual beli terpercaya


Pemantulan Cahaya | Hukum Pemantulan Cahaya

Pemantulan Cahaya
          Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau Laser yang melintasi asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah. Berkas cahaya bisa paralel, divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul).
Pemantulan cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan cahaya pada permukaan datar seperti cermin, atau permukaan air yang tenang, termasuk pemantulan teratur. Sedangkan pemantulan cahaya pada permukaan kasar seperti pakaian, kertas dan aspal jalan, termasuk dalam pemantulan baur.


Pemantual Teratur (Pada permukaan rata)
          Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan teratur atau pemantulan biasa.



Pemantulan Baur
          Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. dibawah memperlihatkan bagaimana sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu dipantulkan ke berbagai arah sehingga kita dapat melihat kayu ini pada posisi A, B dan C.
Perhatikan bahwa sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu merupakan sinarsinar yang sejajar, namun sinar-sinar pantulnya tidak. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur.
 

          Akibat pemantulan baur ini kita dapat melihat benda dari berbagai arah. Misalnya pada kain atau kertas yang disinari lampu sorot di dalam ruang gelap kita dapat melihat apa yang ada pada kain atau kertas tersebut dari berbagai arah. Pemantulan baur yang dilakukan oleh partikel-partikel debu di udara yang berperan dalam mengurangi kesilauan sinar matahari.
          Pemantulan baur juga sangat membantu pengemudi mobil saat malam hari yang gelap. Pada saat jalanan kering di malam yang gelap sinar lampu mobil akan dipantulkan ke segala arah oleh permukaan jalanan yang tidak rata ke segala arahntermasuk ke mata pengemudi sehingga jalanan terlihat terang. Namun saat jalanan basah karena hujan, permukaan jalanan menjadi rata sehingga sinar lampu mobil hanya dipantulkan ke arah tentu saja, yakni ke arah depan jalanan sehingga pengemudi mengalami kesulitan karena tidak dapat melihat jalanan di depannya dengan baik.


Hukum Pemantulan Cahaya
          Pada saat sinar mendatangi permukaan cermin datar, cahaya akan dipantulkan seperti gambar dibawah. Garis yang tegak lurus bidang pantul disebut garis normal. Pengukuran sudut datang dan sudut pantul dimulai dari garis ini. Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar datang (2), sedangkan sudut pantul (r) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar pantul (3).
 

Berdasarkan pengamatan dan pengukuran didapatkan bahwa:
1. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada bidang yang sama;
2. besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul (r).
Dua pernyataan di atas dikenal sebagai hukum pemantulan cahaya.  

Pemantulan pada Cermin Datar
          Jika seberkas cahaya mengenai sebuah cermin datar, maka cahaya tersebut akan dipantulkan secara teratur. Peristiwa pemantulan nahaya pada cermin datar dapat menyebabkan pembentukan bayangan benda di dalam cermin.
Bayangan benda yang terbentuk pada cermin datar mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Bayangan bersifat maya (tidak dapat ditangkap oleh layar)
2. Tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya
3. Bayangan sama besar dengan bendanya
4. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
Perhatikan pembentukan bayangan pada cermin datar dalam gambar berikut ini !
 
          Berdasarkan gambar di atas, bayangan benda pada cermin datar terbentuk di belakang cermin dan tidak dapat dilalui atau dilewati oleh cahaya yang sesungguhnya sehingga bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar. Bayangan benda yang seperti ini disebut bayangan maya.
Jika sebuah benda ditempatkan di depan sebuah cermin datar, maka akan terbentuk sebuah bayangan yang sama besar di dalam cermin. Lalu bagaimana jika sebuah benda terletak didepan dua buah cermin datar yang mengapit sudut tertentu ?
          Sebuah obyek di depan dua cermin yang membentuk sudut 80, didapat jumlah bayangan sebanyak 4 buah. Dari ilustrasi di atas maka, persamaan untuk menentukan jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin datar yang membentuk sudut tertentu sebagai berikut :


http://matematika-ipa.com/pemantulan-cahaya/

Hasil Sidang Isbat: 1 Ramadhan Jatuh Hari Sabtu

Sidang isbat yang dipimpin pemerintah mengumumkan, 1 Ramdhan jatuh pada tanggal 21 Juli atau pada hari Sabtu (20/07/2012).
"Bahwa berdasarkan hisab, hilal tak terlihat di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian kemungkinan 1 Ramadan jatuh pada tanggal 21 Juli, Sabtu (20/7/2012) lusa," terangnya di sela-sela rapat sidang isbat di Kementerian Agama, Jakarta. Selain itu, Menag  Suryadharma Ali juga mengungkapkan bahwa hasil sementara sidang isbat sekitar pukul 18.00 WIB, hilal tidak terlihat di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam sidang isbat tersebut, pemerintah juga mengundang ormas Islam. Di antaranya; Persis, Al Irsyad, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Wahdah Islamiyah, FPI, NU, Syarikat Islam, PUI, PP Tarbiyah dan beberapa ormas Islam lain.  
Sementara itu, PP Muhammadiyah mulai tahun ini, absen dalam sidang isbat penentuan awal Ramadan di Kementerian Agama.
Mayoritas  ormas Islam dalam sidang isbat mengikuti pemerintah dengan alasan persatuan lebih penting.
Dalam pernyataannya, Persatuan Islam (Persis) dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) tetap mengutamakan persatuan dan mengikuti pemerintah.
''Kami mengikuti penetapan pemerintah. DDII lebih mengutamakan persatuan,'' ujar perwakilan dari DDII Ustaz Syamsul Bahri dalam pernyataanya.*

Dikutip dari Hidayatullah.com

Indahnya Bersaing Terhormat

Bismillaahirrahmanirrahiim,

Semoga Allah yang Maha Menyaksikan setiap persaingan dari mahluk-mahluknya menjadikan persaingan menjadi bagian nikmat dari Allah yang bisa membuat diri kita semakin lebih baik dan membuat kita mampu berbuat yang terbaik. Semoga Allah melindungi kita dari persaingan yang menyengsarakan, mencelakakan dan menghinakan amiin.

Pemirsa yang budiman sudah menjadi sunnatulloh bahwa siapapun yang punya keinginan dan kepentingan harus siap berjuang yang salah satunya adalah persaingan.

Negara kita adalah negara yang sarat dengan pengalaman persaingan. Kita kemarin sudah pemilu. Persaingan antar partai, di dalam partai sendiri terjadi persaingan calon anggota dewan, sesudah itu pesaingan calon presiden. Kita coba ambil persaingan di rumah siapa yang biasa bersaing di rumah, adik kakak bersaing supaya lebih di sukai orang tua, persaingan di majelis ta'lim, dan lainnya.

Yang paling berbahaya adalah jika persaingan dilakukan dengan cara yang tidak baik. Persaingan itu sendiri adalah fitrah manusiawi, kita sudah nalurinya bersaing, survival. Tetapi yang berbahaya bukan persaingannya tetapi yang berbahaya adalah niat dan cara dalam bersaing.

Di negara kita kalau bersaing tidak hati-hati dan disikapi negatif maka akan terjadi, yang pertama akan gelisah, stres, tegang, selalu mencermati pesaingnya, gelisah takut lawannya menang. Yang kedua dia cendrung licik, dia akan menghalalkan segala cara sehingga nilai dirinya akan semakin merosot demi mencapai tujuan. Misalkan ada yang ke dukun, upaya-upaya licik diantaranya dengan menghina, menyebar isu, fitnah, menyebar kejelekan, menjatuhkan dan lainnya.

Ciri khas pesaing negatif adalah dia berusaha menjatuhkan pesaingnya walaupun dengan cara yang tidak benar, menyebar isu, dan celakanya jika bersaing tidak sehat maka dia akan melihat pesaing itu sebagai musuh yang harus dia jatukan, dihancurkan, dilindas, diremukkan kalau perlu dihabisi. Akibatnya persaingan menumbuhkan kesengsaraan, kehinaan dan kedzoliman.

Biasanya orang seperti ini sangat tidak siap untuk kalah. Kalau orang caranya tidak bagus niatnya tidak benar biasanya takut sekali kalah. Kalau bersaing dengan sehat, berlomba-lomba dalam kebaikan maka dia harus melihat bahwa persaingan itu karunia Allah. Kenapa ada persaingan? Persaingan adalah karunia Allah agar kita bisa memompa kempuan kita dengan optimal. Kalau tidak ada pesaing kita tidak jadi optimal. Padahal kalau namanya keuntungan dalam islam "Man kaana Yaumuhu Khairan min amsihi fahuwa raabihun", Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia beruntung.

Siap bahwa hidup ini adalah persaingan. Siap seperti apa? Sedia payung sebelum hujan, orang yang sedia payung sebelum hujan, tidak hujan tenang, jika hujan, sudah ada payung dan juga akan tenang. Coba kalau tidak ada payung, hujan panik. Dimanapun kita berada kita siap ada pesaing. Supaya persaingan menjadi sehat, yang pertama siap, yang kedua nikmati persaingan. Sehingga begitu ada persaingan, inilah saatnya mengoptimalkan perbaikan diri saya. Maka kalau ada perlombaan, bukan perkara menang atau kalah tetapi perkara bagai mana menjadi lebih baik.

Pesaing yang tidak baik suka mendengki. Orang yang dengki senang lihat orang sengsara, dan sengsara lihat orang senang. Pendengki itu, dia yang dzolim dia yang sengsara. Yang kita butuhkan bukan kemenangan yang kita butuhkan adalah berubah menjadi lebih baik, dan ini adalah kemenangan. Oleh karena itu tetaplah bersaing dimanapun berada dengan tatapan nikmat dari Allah sebagai karunia.

Dan yang ketiga sikapi kemenangan dan kekalahan dengan sikap terhormat jadi tidak pernah kalah. Cobalah kalau kalah jangan menangis tapi tegar. Tak satupun yang tidak ada resiko. Bisa jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal baik menurut Allah bisa jadi engkau menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi Allah, engkau tidak mengetahui apa-apa, sedang Allah Maha Mengetahui.

Kemenangan itu, kalau kita di puji langsung merendah hati, bahwa kemenangan bukan karena kehebatan diri, kemenangan bukan karena kehebatan ikhtiar, kemenangan adalah ketentuan Allah yang sudah ada sebelumnya dan ini bukan sebuah kesuksesan. Sombong itulah yang membuat menang itu jadi kalah seketika karena dia gagal mengendalikan dirinya. Tidak perlu meremehkan pesaing karena dengan adanya pesaing itulah kita menjadi sukses. Kita tidak akan hina karena dihina, kita akan menjadi hina kalau kita menghina, menang kalah itu biasa. Tidak pernah kalah orang yang biasa mengolah kekalahan dengan sikap yang terhormat, karena kemenangan adalah pengendalian diri kita dari sesuatu yang tidak Allah ridhoi, rendah hati ketika mendapat pujian dan tidak sakit hati ketika mendapat kekalahan.

Alhamdulillaahirobbil’alamin.

----------------------------------------------------------------------------
Sumber: Buletin InfoDT Jakarta - No.18/Tahun IV/Desember 2004
Rangkuman Pengajian Majelis Manajemen Qolbu, Masjid Istiqlal, Ahad 12 Desember 2004. - Humas DT Jakarta -

Memilih Pergaulan

republika - Berhati-hatilah dalam memilih pergaulan. Barang siapa bergaul dengan pandai besi, niscaya akan mendapat bau bakaran, bahkan bukan tidak mungkin akan ikut terbakar. Akan tetapi, barang siapa bergaul dengan tukang minyak wangi, maka tidak bisa tidak, ia akan terciprati oleh bau-bauan yang harum. Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-Nya agar bersikap selektif dalam memilih teman. Secara khusus, Allah melarang hamba-Nya berteman dengan setan. Barang siapa yang mengambil setan menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya (QS. An-Nisa: 38).

Seseorang bisa tergelincir berteman dengan setan dalam arti sesungguhnya. Ia dengan sadar menjadikan setan sebagai pelindung dan penolongnya, serta menjadikannya sebagai pendamping dan pemberi kekuatan saat menolong orang lain yang datang membutuhkan pertolongan. Selain itu, berteman dengan setan bisa juga dalam wujud lain, yakni bergaul dengan mereka yang tenggelam memperturutkan hawa nafsunya, gemar berbuat maksiat, dan selama hidupnya hanya sibuk dengan urusan dunia semata. Mereka tidak tahu arti hidup. Dan tentu saja, termasuk orang-orang yang paling merugi baik di dunia maupun di akhirat.

Mereka sangat jauh dari pertolongan Allah dan sebaliknya dekat dengan murka-Nya. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang keras. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan (QS Al-Mujaadilah: 14-15). Dengan demikian, ketidakhati-hatian dalam memilih teman, tidak bisa tidak, akan menimbulkan akibat yang tidak sepele.

Betapa tidak! seseorang itu, demikian sabda Rasulullah SAW, akan mengikuti pendirian (perilaku) sahabat karibnya. Karena itu, seseorang hendaknya memperhatikan siapakah yang harus dipergaulinya. Teman yang tidak baik termasuk "virus keempat" setelah kelalaian menjaga pandangan, lisan, dan perut. Semuanya bisa merusakkan hati dan menghancurkan masa depan. Barang siapa yang lingkungan pergaulannya orang-orang yang tidak mengenal Allah, maka hampir dapat dipastikan cita-citanya, pembicarannya, gerak-geriknya, dan hobinya, pasti tidak akan jauh berkisar dari hanya urusan duniawi dan urusan memuaskan hawa nafsu belaka. Ia akan selalu diliputi oleh ketamakan dan kedengkian terhadap apa yang dimiliki orang lain.

Kita pun paham betul bahwa ahli dunia selalu dekat dengan kerusakan, terutama kerusakan akhlak. Lain halnya jika kita berteman dengan orang-orang yang mengenal Allah dengan baik. Pembicaraan mengenai dunia sama sekali tidak akan mengotori hatinya. Betapa tidak! Dunia terlampau kecil dibandingkan dengan segala keagungan dan kebesaran Allah. Walhasil, apa pun yang ada di dunia ini tidak akan pernah membuat kotor hati, tamak, dan rakus. Bergaul dengan orang-orang yang mengenal Allah akan senantiasa tawaashau bil haqqi wa tawaashau bish shabr.

Mereka akan saling menolong serta berkeinginan agar teman-temannya menjadi baik dan semakin baik. Mereka tidak saling memposisikan diri menjadi beban satu sama lain, tetapi justru ingin saling meringankannya. Mereka akan berusaha agar sahabatnya semakin mulia di sisi Allah. Bahkan, kesulitan demi kesulitan akan menjadi jalan penambah keakraban dan dinikmati karena semua itu, tidak bisa tidak, akan membuahkan pahala sabar. Hasil dari pergaulan yang benar-benar diselimuti dengan kecintaan kepada Allah dan ketaatan terhadap Islam akan tampak indah dan sinergis. Karena itu, berhati-hatilah terhadap pergaulan.

Jika saat ini tengah berada dalam lingkungan pergaulan yang buruk, maka kita harus punya keberanian untuk segera berhijrah. Bukan untuk meninggalkan segala-galanya, melainkan agar kita memiliki lingkungan yang dapat membuahkan tenaga dan energi baru untuk menghadapi hidup ini dengan baik. Sehingga, bila kita bertemu dengan orang-orang yang lalai, bukannya diri kita yang terbawa lalai, melainkan kitalah yang akan membantu mereka menjadi lebih baik. Salah memilih pergaulan berarti kita siap menyiksa dan membinasakan diri.

Adapun keuntungan bergaul dengan orang-orang yang taat, shalih, dan berakhlak mulia, mau tidak mau akan membuat kita terbawa menjadi orang yang bersih dan taat pula. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa menitipkan sahabat-sahabat dan lingkungan yang akan memelihara iman dan amal-amal kita. Amin.
 
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Menjadi Manusia Kreatif

republika - Hati yang jernih akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Semoga Allah Yang Mahaagung mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk mengisi hari-hari Ramadhan ini dengan cara terbaik, sehingga selepas Ramadhan kita memiliki kemampuan untuk menjalani hidup dengan kualitas terbaik pula.

Saudaraku, setiap hari usia kita bertambah; setiap hari terjadi perubahan, dan setiap hari pula masalah semakin bertambah, kompleks, dan semakin rumit. Karena itu, bila kemampuan kita tidak bertambah, maka cepat atau lambat masalah akan membinasakan dan menghancurkan kita.

Ada satu kemampuan yang harus selalu kita tingkatkan agar hidup kita semakin berkualitas. Itulah kreativitas. Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan inovasi, yaitu kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila kreativitas itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk.

Kreativitas begitu penting dalam hidup manusia. Mengapa? Tanpa kreativitas kita akan larut dan tergilas roda perubahan. Tanpa kreativitas kita tidak akan mampu bertahan menghadapi perubahan yang semakin cepat. Perusahaan-perusahaan besar yang mampu bertahan, biasanya memiliki tradisi untuk mengembangkan budaya kreatif yang kemudian menghasilkan produk-produk yang inovatif.

Bagaimana caranya agar kita mampu menjadi orang yang kreatif. Ada lima cara. Pertama, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Orang yang kreatif adalah orang yang gemar mencari informasi, gemar mengumpulkan input, dan cinta ilmu. Tiada berlalu waktu-waktunya, kecuali bertambah dengan input-input yang baru dan segar. Karena itu, kita harus selalu bertanya, sejauh mana kecintaan kita terhadap informasi dan ilmu.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan input tersebut. Antara lain melalui buku, sikap meneliti, menyimak, melihat tayangan televisi yang bermanfaat, berdiskusi, merenung, mendengar, menghadiri majelis ilmu, dan sebagainya.

Kedua, terbuka pada hal-hal yang baru. Setiap saat selalu terjadi perubahan. Karena itu, alangkah ruginya orang yang tidak mau berubah dengan menyukai hal-hal baru. Itu sama artinya dengan berjalan mundur, tatkala orang lain bergegas dan berlari. Orang yang kreatif adalah orang yang tidak terbelenggu dengan pendapatnya sendiri.

Tentu, terbuka dengan hal-hal baru tidak harus menjadikan kita mengikuti hal-hal baru tersebut. Kita bisa mengolahnya, menyaring hal-hal yang baik, dan menyesuaikan dengan nilai-nilai yang kita anut. Orang yang kreatif bisa dilihat dari kebiasaannya sehari-hari tatkala pergi ke kantor. Usahakan kita jangan melewati jalur yang sama, sekali-kali cari jalan lain. Biasanya kita pun akan mendapatkan ide-ide atau sesuatu yang baru pula.

Ketiga, berani memikul risiko. Semua tindakan kreatif biasanya akan mengundang risiko. Adalah mimpi melakukan sesuatu yang baru tanpa adanya risiko. Rasulullah SAW adalah orang yang kreatif dengan membawa ajaran baru (Islam) ke tengah-tengah umatnya. Konsekuensinya, beliau dimusuhi dan diperangi. Demikian pula dengan Thomas Alfa Edison. Ia adalah orang kreatif yang berani gagal beribu-ribu kali sebelum menemukan bola lampu. Untuk menjadi kreatif, kita harus berani menanggung risiko, keluar dari zona nyaman.

Keempat, memiliki semangat yang membara untuk sukses dalam hidup. Tanpa semangat, mustahil kita akan mendapat banyak hal dalam hidup. Semangat biasanya akan melipatgandakan kemampuan seseorang untuk berprestasi. Orang yang kreatif, hari-harinya akan selalu bersemangat untuk berproses dalam menggapai semua hal yang diinginkannya. Kita harus bertanya, bersemangatkah kita dalam hidup? Apakah kita ini seorang yang bermental lemah dan selalu kalah dalam memperjuangkan cita-cita? Kita sendiri yang bisa menjawabnya.

Kelima, nilai kreativitas akan semakin lengkap dengan hati yang jernih sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Biasanya, kejernihan hati akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Bahkan, karya-karya monumental biasanya berawal dari kejernihan hati dan ketajaman pikiran. Perlu ditekankan bahwa firasat dan ide akan lebih abadi bila kita segera menuliskan dan merealisasikannya dalam tindakan nyata. Biasanya ide yang cemerlang akan mati begitu saja bila tidak diamalkan. Sebaliknya, sebuah ide akan meningkatkan kualitas diri tatkala ia dipraktikkan dalam kehidupan.

Semoga Allah Yang Mahaagung, memberi kemampuan pada kita untuk menjadi seorang yang kreatif dalam hidup; kreatif yang positif; kreatif yang lahir dari kejernihan batin sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Karena itu, marilah kita menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai titik balik perbaikan diri dengan menjadi hamba-hamba yang kreatif. Wallahu a'lam bish-shawab.
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar


bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Back To Top